Senin, 08 Maret 2010

Tren Business Intelligence

http://www.perceptualedge.com/blog/wp-content/uploads/2007/02/MicroStrategy%20Dashboard1.jpgSaya melihat ada beberapa perbedaan signifikan dalam kurikulum manajemen informatika. Secara keberadaan manajemen informatika adalah untuk menghasilkan para praktisi TI yang siap pakai sebagai programmer, maka tentu saja mereka haruslah dibekali dengan teknologi-teknologi terkini yang siap pakai.

Saya melihat untuk kecenderungan di Jawa. Aplikasi-aplikasi enterprise mulai diperkenalkan, sudah mulai diperkenalkan ERP, SAP, dan lain-lain. Kecenderungan enterprise yang sudah menjamah sampai pada top manager membuat peran TI dalam sebuah organisasi bukan sekedar penghasil laporan lagi. Tapi sesuai dengan disiplin ilmu Business Intelligence, peran TI adalah sebagai penghasil Dashboard bagi top manager.

Dashboard berbeda dengan jenis-jenis report yang biasa digunakan, seperti laporan penjualan, laporan rugi laba, stok dan lain-lain. Jenis laporan ini biasanya berbentuk grafis yang menunjukkan status keadaan perusahaan / organisasi terkini saat ini. Grafis yang digunakan tergantung pada pendekatan dashboard yang dipilih apakah menggunakan business scorecard atau balanced scorecard.

Business scorecard memandang kesehatan sebuah perusahaan berdasarkan beberapa faktor kunci. Salah satu yang terpenting tentu saja kondisi keuangan, laba yang meningkat, penjualan. Kemudian faktor-faktor kunci yang lain. Sedangkan untuk Balanced Scorecard mereka lebih menekankan bahwa kesehatan organisasi tidak melulu hanya dilihat dari sisi finansial saja. Harus ada beberapa poin lagi yang menjadi perhatian yakni konsumen (sejauh mana kepuasan konsumen, tingkat kembali konsumen setelah menggunakan jasa / produk, tingkat perpindahan konsumen), proses internal (kecepatan proses, efisiensi proses), dan pertumbuhan dan pembelajaran (berapa jumlah pelatihan untuk pegawai, pegawai yang sedang kuliah).

Masing-masing scorecard ini akan menghasilkan sebuah dashboard untuk manajer top level. Dengan hanya melihat dashboard ini seorang manajer akan melihat perusahaan sebagaimana seorang sopir melihat dashboard mobilnya, seorang supir bisa tahu kondisi minyak, tingkat kecepatan, KM yang terpakai dan lain-lain hanya dengan melihat dashboardnya. Dengan asumsi demikian seorang manajer juga memiliki kesamaan, dia bisa melihat kondisi kesehatan perusahaannya dengna hanya sekali pandang pada grafik di dashboardnya.

Prinsip scorecard ini sebenarnya cukup sederhana. Yang harus ditentukan adalah mencari faktor-faktor kunci apa yang berpengaruh terhadap kesehatan perusahaan (langkah yang paling sulit), kemudian menentukan target yang harus dicapai melalui benchmarking, studi banding, dan kemudian memproses data yang ada sehingga menjadi pengetahuan untuk input data bagi scorecard itu sendiri. Setelah data yang diinginkan didapat, langkah selanjutnya adalah menggunkaan software Dashboard seperti Balanced Scorecard Manager, iDashboard, atau CORDA CenterView, bahkan excel untuk menginterprestasikan data tersebut kedalam grafis yang bisa difahami oleh orang awam sekalipun. Sehingga pada akhirnya bisa membantu manajemen dalam mengambil keputusan.

Pertanyaannya sekarang.. sudahkan Manajemen Informatika kita juga dipersiapkan untuk hal-hal seperti ini? ini adalah kajian Business Intelligence, ilmu yang menurut saya cukup luas, mencakup didalamnya datawarehouse, OLAP, OLTP, Data Mining, ETL, Data Mart. Sangat luas untuk dijadikan satu matakuliah, dengan adanya pendukung-pendukung tersebut bukan tak mungkin akan ada program studi Business Intelligence.

Setidaknya para mahasiswa perlu dipersiapkan dengan software Dashboard, itu menurut pendapat saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar