Kamis, 18 Desember 2008

Workshop Pemanfaatan Blog untuk menunjang proses belajar mengajar di STAIN Batusangkar

http://at.its.uiowa.edu/images/training_room.gifAwalnya deg-degan ketika saya diberikan tugas untuk menjadi instruktur pada pelatihan pemanfaatan blog untuk menunjang proses belajar mengajar di STAIN Batusangkar. Bagaimana tidak, kita dituntut untuk melatih tenaga profesional dosen STAIN Batusangkar yang rata-rata sudah bergelar S3 dan S2, melatih seorang doktor dan master?, waw... ndak terbayang deh...

Alhamdulillah walaupun dengan berbagai kendala karena di STAIN Batusangkar hanya menggunakan shared hosting yang berarti kita tidak bisa melakukan setup sesuka hati kita untuk menambahkan sebuah server blog di STAIN Batusangkar, akhirnya diputuskan untuk menggunakan software blog dari wordpress yang open source untuk diinstallkan menjadi sebuah blog untuk setiap dosen (terima kasih atas informasi dan source code dari Kang Onno W. Purbo, jasamu tak terbalas kang). Dan akhirnya 30 buah blog dosen dipersiapkan untuk media pelatihan.

Dengan kerja keras semua tim PSI dan Labor (pak Dedet yang rela begadang untuk mengeset jaringan internet dadakan dilabor 2, adek2 asisten labor Arif, Fredo dan Kekeu, yang membantu mulai dari setup jaringan sampai dengan membantu pelaksanaan pelatihan, pak Iswandi yang sibuk kian kemari menyelesaikan semua urusan administrasi, padahal ketua panitia looh, da Ezi dan uni Lita yang petantang petenteng karena dipanggil kesana kemari oleh peserta pelatihan) berbuah ungkapan dari peserta pelatihan "Apa tidak ada kuisioner untuk peserta nih?, selama ini pelatihan yang diadakan, inilah pelatihan yang benar2 membuat kami tidak beranjak dari tempat duduk". Alhamdulillah, niat besar untuk mengedepankan STAIN Batusangkar mudah-mudahan bertitik tolak dari pelatihan membuat blog ini.

Ketik-Publikasikan, dua kata itu yang selalu saya ulang untuk membangkitkan minat para peserta pelatihan untuk tidak segan-segan menyampaikan buah pemikirannya. Sumberdaya yang dimiliki oleh STAIN Batusangkar memang sangat berlebih. Dengan bermodalkan sebuah diskusi di ruang jurusan atau di ruang perpustakaan, kondisi2 terkini sebenarnya bisa dipandang dari berbagai sisi, fiqih, hukum, muamalah, akuntansi, bahasa...Namun sayang nya semua hal tersebut hanya selesai di tempat itu saja, belum ada inisiatif untuk menuliskannya, sedangkan kita tahu bahwa itu merupakan modal bagi generasi yang akan datang untuk melanjutkannya, bukan malah membahasnya kembali sehingga ilmunya menjadi tidak berkembang.

Semoga semangat ketik-publikasikan akan berkembang terus tidak menjadi semangat yang muncul dan hilang dalam waktu sekejap saja amien... Tingkat pendidikan peserta yang memang tinggi membuat pelatihan berjalan sangat penuh dengan inovasi, ada hal-hal baru yang saya temukan dalam installasi wordpress dalam sebuah domain milik sendiri, ternyata kita bisa mengubah tema (kerja da Ezi dengan pak Inong), menambahkan tulisan bahasa arab (da Ezi dengan pak Yusuf Salam), mengedit kategori (Mr. Jang) dan lain sebagainya. Saya merasa tidak memberikan bahan pelatihan , tapi diam-diam juga ikut berlatih (wong megang wordpressnya baru 2 hari , biasanya sih berkutat dengan blogspot :P ).

Kita tentu berharap pendapat "STAIN Batusangkar adalah STAIN nomor satu di Indonesia" benar lah hendaknya, khususnya dalam hal teknologi Informasi, dengan bekal M.Kom-S.Kom. yang melatari setiap aksi teknologi informasi di STAIN Batusangkar, membuat pergerakannya semakin maju hendaknya, langkah selanjutnya?, kita siapkan lagi pelatihan blog supaya makin banyak dosen yang menjabarkan pengetahuan yang mungkin hanya tersimpan saja di benak untuk disampaikan kepada khalayak ramai dan menjadi tabungan untuk generasi yang akan datang.

Tentu saja semangat dari pak Bukhari setelah melihat www.jokosusilo.com perlu dipertimbangkan, bahwa blog kita memang harus cantik dan dipenuhi fitur-fitur, cuma kita sepakat dalam satu hal, jika kita sibuk dengan penampilan maka waktu yang seyogyanya bisa kita manfaatkan untuk menulis akan dihabiskan untuk urusan tampilan, menambahkan baca selengkapnya, menambahkan judul-judul dan lainnya. Dengan mengacu pada blog enda.goblogmedia.com , dan blog milik pak barda arief nawawi kita semua berkeyakinan bahwa yang dibutuhkan dalam sebuah blog bukan tampilannya, akan tetapi bisakah isinya menjadi sebuah sejarah.... dan pesan yang ingin saya sampaikan mungkin tetap 2 kata "KETIK,PUBLIKASIKAN", saya senang bisa sedikit membantu pengembangan stainbatusangkar.ac.id, bangga melihat semangat Bapak dan Ibuk yang memang sangat kelihatan haus akan ilmu dan tidak takut untuk belajar, salut pak buk, dan.... Selamat Belajar...

Senin, 08 Desember 2008

Jurnal Gratis dan Berbayar di Internet

Informasi ini sudah saya dapatkan beberapa waktu yang lalu, dari sebuah blog (tapi tidak ingat blog nya apa, kalau tak salah sih dari terminal password sejagad, itu lhoo blog yang menyediakan password-password jurnal di http://elfinainsight.blog.com/) tentang informasi mengenai jurnal-jurnal yang ada di internet. Jurnal merupakan kumpulan tulisan dari para akademisi yang bisa dijadikan referensi untuk penelitian. Jurnal ada yang gratis dan ada yang berbayar, silahkan dicoba masing-masingnya...

JURNAL ERBAYAR

  1. IEEE Computer Society Digital Library (student member $61/tahun)
  2. ACM Digital Library (student member $42/tahun)
  3. Elsevier.Com (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
  4. EBSCO (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
  5. Science Direct (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
  6. Proquest (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)

JURNAL GRATIS

  1. Citeseer (ribuan paper jurnal bidang computer science)
  2. Directory of Open Access Journal
  3. PubMed Central (free digital archive of biomedical and life sciences)
  4. Google Scholar (citation index, abstak dam fulltext)
  5. Mirror Scientific Data di LIPI (mirror di LIPI untuk jurnal ilmiah internasional)
  6. DBLP Bibliography (Database bibliografi,ada link ke electronic version juga)
  7. Libra Academic Search (Microsoft Academic search di china)
  8. JSTOR Scholarly Journal Archieve
  9. Biomed Central (the Open Access Publisher)
  10. Highwire Press Stanford University
  11. UC Berkeley on iTunes U (Materi kuliah gratis dari UC Berkeley)
  12. MIT Opencourseware (Materi kuliah gratis dari MIT)
  13. Patent Searching (Pencarian Dokumen Paten)
  14. UK PubMed Central (free archive of life sciences journal)
  15. http://gigapedia.org/ (e book gratis)

Sabtu, 22 November 2008

Pine mainan baru oleh-oleh kang ono, email client berbasis teks yang masih mumpuni... setingan pine untuk gmail

Akhirnya, setidaknya oleh-oleh ini berbekas dikepala dan jadi mainan baru kita, Pine, ternyata kang Onno (barang bukti terlampir... :D hehehe, ngiri kan... bisa foto barennggg... narsis mode=on) membaca email yang masuk dan mengirim email menggunakan software berbasis teks ini, istilah kerennya sih email client. Apa hebatnya?, tentu saja lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan email client yang ada di web.

Dengan menggunakan pine kita bisa membaca email per email dengan sangaaat mudah dan cepat, bagaimana caranya?.Untuk membaca surat di email misalnya, untuk pindah dari surat satu ke surat lainnya, kita tinggal menekan tombol p (previous) atau n (next), gampang ndak tuh?. untuk menghapus email tinggal tekan d (delete), untuk me reply (r) , sehingga saya jadi ngerti kenapa seorang Onno W Purbo bisa membaca sampai ribuan email perharinya.

software ini dikembangkan untuk unix, kalau kita (masih) pengguna windows, download saja software di google dengan title pc-pine. setelah itu install deh, ok atau cancel saja sesuka hati...

setelah sampai di menu utama (ini hanya buat yang punya account gmail loohhh, yang lain saya kurang tauk...) tekan tombol berturut-turut M S C , maksudnya m (main menu) s (setup) c (config), setelah itu isilah isian untuk :



personal-name = Edri Yunizal


user-id = Riyuniza


user-domain = gmail.com


smtp-server = smtp.gmail.com/tls/user=user-id@gmail.com


inbox-path = {imap.gmail.com/ssl/user=user-id@gmail.com}inbox

nah personal-name diisi dengan nama anda sebagai pengirim, user-id adalah user id di gmail, user domain isi saja dengan gmail.com, smtp ganti dengan yang diatas, kecuali user-id diganti dengan user id anda di gmail, selanjutnya tinggal tekan e untuk exit dan kita disuruh mengkonfirmasi penyimpanan setting dengan menekan tombol y.

selanjutnya? silahkan tekan L untuk melihat isi inbox anda, lihat dibagian bawah, ada tombol beserta petunjuknya toh?, selamat belajarrr....

oh ya, ini saya dapat tutorial lumayan lengkap mengenai pine di http://home.unpar.ac.id/~gatut/pelatihan/pine/tutorial.4/

Kamis, 23 Oktober 2008

Materi Kuliah Manajemen Informatika Pertemuan 4 Semester Ganjil 2008 2009

Struktur pemilihan merupakan salah satu tulang punggung dalam pemrograman, dalam algoritma kondisi bisa digunakan untuk memilih statemen yang akan dilaksanakan, jika kondisi=A maka laksanakan perintah X, jika kondisi=B maka laksanakan perintah Y.

Perintah kondisi bisa diterapkan dengan menggunakan Statement IF dalam Turbo Basic, materi kuliah selengkapnya dapat didownload di Algo 4: Kondisi

Rabu, 15 Oktober 2008

Wisuda Program D.III. Angkatan I STAIN Batusangkar: wellcome to the jungle

3 orang dari 117 orang wisudawan STAIN Batusangkar semester ini adalah dari program D.III. Manajemen Informatika STAIN Batusangkar. Tepatnya pada hari Rabu Kemaren, tanggal 15 Oktober 2008. Hari yang mengakhiri Napak tilas Yulia Rahman, Merry Dasriyanti, dan Samsuardi. Ketiganya AMd (Ahli Madya).

Dikatakan napak tilas, karena sebagai angkatan perdana Manajemen Informatika STAIN Batusangkar tentu saja seringkali mencoba hal-hal yang baru, tidak ada senior yang bisa ditanya atau dicontoh, semua pengalaman yang dikecap adalah baru. Mulai dari magang, pembuatan laporan magang, diskusi proposal, tugas akhir, ujian komprehensif, 1 orang pembimbing, semuanya adalah hal yang baru di STAIN Batusangkar.

Keberhasilan ini bermakna suka dan duka, suka artinya mereka bertiga telah melewati satu fase sebagai orang yang mendidik dirinya, tahap selanjutnya adalah menyumbangkan tenaga, mengutip pendapat Hafidin Habibie, S.Ei, perwakilan wisudawan yang memberikan sambutan pada hajat berbahagia ini, kami telah menjadi "OUTPUT", dan saatnya kami menjadi "OUTCOME". Dukanya tentu saja berpisah dengan rekan-rekan Seperjoeangan (kata-kata ini mengingatkan saya pada RSW)

Selamat adik-adikku sekalian, selamat memasuki dunia baru (buktinya pertanyaan orang akan berubah dari "kuliah dima?" menjadi "dima karajo?)..., terpilihnya adik-adik sekalian tentu juga merupakan amanah agar menjadi contoh hendaknya bagi adik-adik dan semangat bagi teman seperjuangan yang lainnya.

Tentu saja belajar tidak akan pernah berhenti, saatnya mempelajari hal-hal yang memang terkait dengan hidup (biaya hidup, pendapatan hidup, makan untuk hidup, dll). Dosennya adalah pengalaman, papan tulisnya adalah kejelian, catatannya adalah komputer dan rental, pengumumannya adalah HP, kurikulumnya adalah kebutuhan pasar, studi bandingnya adalah rekan seprofesi, dan nilainya adalah protes dari klien. So... selamat belajar....

Selasa, 14 Oktober 2008

10 Kesalahan dalam menggunakan alat bantu perancangan sistem Aliran Sistem Informasi (ASI)

Setelah selesai dengan debugging pascal yang kemaren, saya jadi semakin tertarik untuk mengungkit-ungkit kesalahan yang dilakukan, hehe, hari ini semangat saya tertuju pada penggambaran Aliran Sistem Informasi. Sebagaimana kita ketahui, aliran sistem informasi merupakan salah satu alat bantu perancangan sistem untuk menunjukkan bagan alir sistem dari sebuah organisasi, yang menunjukkan urut-urutan dokumen dari satu bagian ke bagian lainnya, proses-proses yang dilakukan sehingga menghasilkan serangkaian informasi. Bagan alir sistem atau Aliran Sistem Informasi inilah yang menjadi tolok ukur prosedur-prosedur apa yang harus dibenahi dalam sebuah organisasi, apakah perlu dipotong, ditambah, di komputerisasikan dan lain sebagainya.

Ide ini didapatkan setelah memeriksa tugas mahasiswa tentang Aliran Sistem Informasi Pengisian KRS pada STAIN Batusangkar, umumnya terdapat kesalahan-kesalahan yang saya kelompokkan menjadi 10 kelompok:


1. Proses tanpa ada dokumen asal






gambar disamping menunjukkan sebuah aliran sistem informasi yang menunjukkan sebuah proses manual X di bagian A yang menghasilkan dokumen 1, kemudian dokumen 1 diserahkan ke bagian C selanjutnya dilakukan proses Y. Bagan seperti ini merupakan kesalahan pertama yakni proses tanpa ada dokumen asal. Sebuah proses (yang dilingkari garis putus-putus merah), baik manual maupun terkomputerisasi tidaklah mungkin berdiri sendiri (sesuai dengan prinsip Input-Proses-Output, tanpa ada input, tidak akan dilakukan proses, sehingga tidak dihasilkan output), seharusnya didukung oleh lebih dari satu dokumen, dan menghasilkan sebuah dokumen pula.

Seharusnya sebelum proses X dilakukan, harus ada sebuah dokumen yang diproses sehingga menghasilkan dokumen 1, kesalahan ini bisa terjadi pada proses yang manual seperti pada contoh, maupun terjadi pada proses yang terkomputerisasi.


2. Pengarsipan dengan menggunakan simbol F pada simpanan offline (arsip)






Kesalahan ini muncul, menurut pendapat saya, karena terjadi misinterprestasi terhadap makna huruf A pada arsip (Simpanan offline dengan simbol segitiga menghadap kebawah). Ada pendapat yang menyatakan huruf A dari gambar segitiga menghadap kebawah tersebut bermakna "Arsip", sedangkan huruf F bermakna "File". Pendapat ini total salah!, coba perhatikan gambar disamping, ada 3 kelompok pengarsipan (yang tidak dilengkapi merah) yang terdiri dari: (A)lphabetical,(C)ronological,(N)umerical. Dari 3 nama tersebut, simbol arsip dikategorikan berdasarkan cara pengurutan penyimpanannya, bukan berdasarkan apakah dia merupakan sebuah arsip atau file. Pendapat ini sepertinya telah berkembang semenjak zaman dahulu kala, saya temukan jawabannya di buku analisa dan disain sistem informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis halaman ke 796 pada bagian Bagan Alir Sistem.


3. Garis Alir yang saling memotong






Perhatikan pada gambar 3.1., terdapat perpotongan garis alir (yang ditandai dengan lingkaran merah putus-putus), hal ini tidak dibenarkan didalam membuat sebuah Aliran Sistem Informasi, karena hal ini bisa memusingkan si pembaca Aliran Sistem Informasi, usahakan untuk meminimalkan perpotongan garis alir, jika terpaksa harus memotong garis alir, gunakan lengkungan yang jelas menunjukkan perpotongan antara 2 garis. Jangan sampai pembaca salah mengerti, karena bisa diartikan sebagai 1 garis yang dipecah menjadi 2. Tentu saja si penulis tidak menginginkan hal tersebut bukan?, contoh perpotongan yang benar dapat dilihat pada gambar 3.2, sekarang pada bagian perpotongan terdapat satu lengkungan, gunakan software seperti Visio 2002 untuk membuat lengkungan seperti ini dengan mudah.


4. Proses pada sebuah eksternal entiti tanpa menunjukkan dokumen sumbernya






Karena Aliran Sistem Informasi terbagi pada beberapa eksternal entiti (dalam contoh: Bagian A, Bagian B, dan Bagian C), meka dari beberapa kasus yang muncul sering terjadi pembuatan proses pada sebuah eksternal entiti yang dokumen sumbernya masih diletakkan pada eksternal entiti yanglain, atau dengan kata lain tanpa menunjukkan dokumen sumbernya. Kesalahan seperti ini juga umum ditemukan dalam pembuatan Aliran Sistem Informasi, perhatikan gambar 4.1, dokumen 1 pada bagian A diproses di bagian B dengan proses X. Ini juga pembuatan bagan yang salah. Sebuah dokumen sebelum diproses terlebih dahulu harus dipindahkan ke bagian yang akan memprosesnya, lihat pada gambar 4.2, dokumen 1 terlebih dahulu dipindahkan dari Bagian A ke bagian B, untuk kemudian diproses dengan proses X.


5. Proses yang menjadi sebuah proses






Kesalahan yang juga sering terjadi adalah Proses yang menjadi sebuah proses. Dimanapun letaknya didalam sebuah ASI, kita tidak bisa mentolelir proses yang menjadi sebuah proses, sebab ini bertentangan dengan konsep INPUT-PROSES-OUTPUT. Tidak akan bisa terjadi proses tanpa adanya input yang terdefinisi dengan jelas, sebuah proses, tentu menghasilkan sebuah output tertentu untuk kemudian bisa digunakan untuk proses yang berikutnya. Jika proses tersebut bisa dilakukan serentak, cukup gunakan satu bagan proses saja. Kasus: misalkan proses memeriksa dan menyetujui. Jika dibagi dengan 2 proses maka setelah proses periksa akan menghasilkan dokumen yang telah diperiksa, kemudian baru dilakukan proses menyetujui. Namun proses ini bisa dijadikan satu buah proses saja, yakni proses memeriksa dan menyetujui, lebih ringkas dan tidak berbelit-belit


6. Garis Alir sebaiknya tidak berbentuk diagonal






Garis alir dalam sebuah Aliran Sistem Informasi, sebaiknya dibuat dengan garis mendatar vertikal atau horizontal, tidak digunakan garis diagonal karena bisa merusak tampilan dari Aliran Sistem Informasi, juga tidak biasa digunakan dalam membuat sebuah Aliran Sistem Informasi. Kalau objek yang dihubungkan tidak sejajar, gunakan kombinasi dari garis vertikal dan horizontal, perhatikan contoh gambar 3.2 diatas.


7. Dokumen yang tiba-tiba menjadi dokumen lain





Sering juga terjadi kesalahan dalam membuat sebuah Aliran Sistem Informasi dimana sebuah dokumen, tiba-tiba, tanpa melalui sebuah proses pun berubah menjadi dokumen yang lain. Jika memang dokumen tersebut berubah, berarti dia harus melalui serangkaian proses, tidak bisa berubah begitu saja. Pada gambar disamping dokumen A tiba-tiba berubah menjadi dokumen B (ditunjukkan dengan tanda panah), seharusnya ini bisa terjadi jika dokumen A melalui sebuah proses kemudian berubah menjadi dokumen B.


8. Bagan Alir yang berhenti pada sebuah proses



Proses-proses yang terjadi dalam bagan alir merupakan sebuah proses yang ada dalam sebuah institusi, sudah pasti proses tersebut memiliki tujuan untuk menghasilkan data / informasi / output tertentu, oleh karena itu tidaklah mungkin sebuah aliran sistem informasi berakhir dalam sebuah proses. Pada contoh disamping, merupakan contoh yang salah, karena seharusnya setelah dokumen A selesai diproses, maka dia akan mengahasilkan sebuah output baru.


9. Dokumen yang melewati satu bagian tanpa diproses atau dijadikan arsip



Kesalahan ini terjadi, karena menganggap aliran dokumen senyata apa yang terjadi di lapangan, tentu saja sebagai bagan dia juga harus mempunyai prinsip efisiensi. Hal-hal yang dirasa tidak perlu, jangan sampai dikerjakan. Misalnya saja pada contoh Dokumen 2 diserahkan kepada Bagian B dari Bagian A, untuk kemudian dibawa oleh Bagian B ke Bagian C untuk kemudian diproses. Kegiatan bagian B membawa dokumen dari bagian A ke bagian C dianggap sebagai kegiatan yang perlu dimasukkan kedalam Aliran sistem, padahal sesungguhnya hal ini tidak perlu dilakukan, walaupun siapa yang membawanya, dokumen tersebut tetap harus sampai ke Bagian C, jadi pada gambar disamping, seharusnya dokumen 2 dari bagian A langsung menuju dokumen 2 pada bagian C.


10. Simbol-simbol yang tidak mempunyai arti yang jelas





Perlu di ingat Aliran Sistem Informasi yang kita buat bisa jadi akan menjadi konsumsi khalayak ramai, sehingga jika ada simbol-simbol, singkatan yang kita gunakan dalam Aliran sistem informasi yang kita buat, kita wajib memberikan penjelasan dibawahnya. Hal ini berguna untuk menghindarkan terjadinya kerancuan oleh si pembaca terhadap konsep yang kita tawarkan.

Sepuluh ini yang saya temukan sejauh ini, dan... selamat belajar...

Pengaturan Jadwal yang Terpusat di Perguruan Tinggi: Sebuah kasus disain sistem informasi untuk seorang Sistem Analis

http://ngajibatam.files.wordpress.com/2008/03/jadwal2.jpgSebagai seorang yang berada di lingkungan perguruan tinggi, tentu saja bersentuhan dengan hal tata tertib perguruan tinggi merupakan hal yang harus bin wajib. Sebagai seorang lulusan Sistem Informasi yang telah dipersiapkan untuk menjadi seorang Sistem Analis merupakan kewajiban bagi saya untuk turut memikirkan ketimpangan-ketimpangan serta kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang berjalan di lingkungan tempat saya bernaung.

Salah satu kasus di STAIN Batusangkar adalah pengelolaan jadwal yang dilakukan oleh masing-masing unit / program studi. STAIN Batusangkar memiliki 7 buah program studi yang tergabung dalam dua buah jurusan yakni jurusan Syariah dan Tarbiyah. Setiap awal semesternya, masing-masing program studi akan mempersiapkan jadwal, dosen yang akan mengajar, lokal tempat mengajar berdasarkan hasil rapat dengan kelompok keilmuan. Tentu saja ada dosen yang mengajar lintas program studi, artinya karena keilmuan yang dia miliki, dosen tersebut tidak hanya mengajar di sebuah program studi saja, namun bisa saja di tempat lain. Contohnya saja untuk dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, mata kuliah PPKN (Civic Education), mata kuliah Fiqh, dan lain sebagainya.

Karena yang mengatur jadwal adalah masing-masing program studi tentu saja perlu dilakukan konfirmasi terlebih dulu dengan si dosen, apakah beliau bisa mengajar jam segini di lokal ini pada hari ini. Dan tentu saja kondisi ini membuat rentan terjadinya jadwal yang bentrok, dosen yang tidak bisa mengajar. Apalagi lokal yang digunakan juga relatif sama, sehingga jika ada dosen yang ingin melakukan kuliah pengganti (jika pada suatu pertemuan dosen yang bersangkutan berhalangan) dosen yang bersangkutan akan mengalami kesulitan. Sebab informasi mengenai lokal yang tidak digunakan pada waktu tertentu, tidak bisa didapatkan dari program studi.

Kondisi ini diperparah dengan adanya unit-unit diluar program studi yang juga punya wewenang untuk mengatur jadwal, unit-unit seperti laboratorium komputer, matakuliah intensif bahasa dan matakuliah praktek lainnya. Biasanya unit-unit ini akan mulai mengatur jadwal 2 minggu setelah perkuliahan di mulai (dianggap jadwal dari program studi sudah selesai, tidak terjadi tarik ulur lagi).

Padahal item-item yang dikerjakan relatif sama, dan sumberdaya yang digunakan pun sama, dosen yang sama, lokal yang sama, mahasiswa yang sama. Namun selalu terjadi kekacauan di setiap awal perkuliahan. Sebagai seorang sistem analis kita harus turut serta memberikan sumbangan, saya menyiapkan sebuah presentase tentang pengaturan jadwal yang terpusat, setelah berdiskusi dengan jurusan, program studi, dan unit-unit di STAIN Batusangkar. Akhirnya di awal semester ini disepakati untuk mulai menggunakan rancangan sistem yang saya gunakan, dengan dibantu oleh 2 orang expert dibidang matematik (saya merasa ini akan sangat erat kaitannya dengan matematik, konsep matrik, atau konsep kombinasi, sekarang saya masih mencari-cari landasan teori yang tepat).

Alhamdulillah, dengan kekurangan disana-sini, sekarang dosen tidak perlu mengalami kesulitan dalam mencari jadwal pengganti. Laporan ke pihak manajemen pun bisa dengan cepat disediakan karena pengaturan jadwal telah dilaksanakan oleh sebuah unit yang terpusat, setiap kegiatan mahasiswa bisa terpantau dengan kontrol jadwal yang ada pada unit pengatur jadwal.

Trus, untuk apa saya memposting ini?, jika anda seorang manajer di perguruan tinggi yang mengalami kendala yang sama dalam pengaturan jadwal atau seorang mahasiswa yang sedang menulis skripsi / tugas akhir, konsep disain untuk pengaturan jadwal yang terpusat mungkin bisa anda jadikan salah satu bahan pertimbangan untuk pengembangan sistem / proposal TA anda. Berikut ini saya sediakan powerpoint yang saya gunakan untuk memperkenalkan konsep ini, silahkan didownload disini, selamat belajar

Senin, 13 Oktober 2008

Materi Kuliah Pascal Tadris Matematika Ganjil 2008/2009: Beberapa Fakta yang Terlupakan dalam Debugging (Mengecek Kesalahan) dalam Turbo Pascal

Debugging adalah seni dalam pemrograman. Jika kita membuat sebuah program, awalnya tentunya karena ketidak sengajaan, ide-ide kreatif, lupa dan sebagainya kita menghasilkan belasan baris kode yang memiliki kesalahan-kesalahan. Kesalahan dari algoritmanya, atau penulisan sintak yang tidak benar. Langkah-langkah untuk mengatasi kesalahan tersebut sehingga diperoleh program yang benar disebut dengan Debugging.

Istilah debugging sebenarnya berasal dari cerita yang unik, saya tidak tahu apakah cerita ini benar atau tidaknya, saya mendapatkannya berdasarkan cerita dari dosen sewaktu kuliah dulu, ditambah dengan cerita diberbagai majalah komputer.

Alkisah disebuah perusahaan besar yang memiliki jaringan antar komputer yang cukup banyak, mengalami permasalahan dalam menghubungkan 2 buah komputer (kabel coaxial,tidak melewati hub). Anehnya selain 2 komputer tersebut, komputer yang lain mempunyai jaringan komunikasi data yang cukup bagus. Para ahli jaringan telah berusaha keras untuk memecahkan masalah tersebut, mulai dari mengecek settingan jaringan di kedua komputer, dan anehnya komputernya bisa di ping (perintah untuk mengecek terkoneksi atau tidaknya sebuah jaringan), namun untuk mengakses file sharing atau print sharing ternyata tidak bisa dilakukan.

Setelah beberapa kali mengganti kabel, mengganti card ethernet, dan beberapa kali menginstall ulang sistem operasinya, akhirnya secara kebetulan para teknisi menemukan apa penyebabnya?, kenapa?, karena di ujung kabel (kalau dulu kabelnya kabel coaxial, tidak seperti RJ45 yang sekarang ini) tertempel sebuah serangga (bug) yang telah mati. Insiden ini kemudian menjadi pameo bagi orang komputer untuk mengecek kesalahan dalam permasalahan komputer, dari teknisi sampai ke programmer, lekatlah istilah DEBUGGING (mencari serangga) untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Debugging bisa didapatkan melalui kesalahan-kesalahan dalam membuat sebuah program, jadi saya mengkompilasi beberapa kesalahan yang sering terjadi jika seseorang membuat program dengan menggunakan aplikasi Turbo Pascal. Kesalahan-kesalahan ini saya rangkum dalam sebuah powerpoint, mungkin bisa dimanfaatkan, jika anda tertarik silahkan download disini. Selamat Belajar....

Minggu, 12 Oktober 2008

Materi Kuliah Algoritma dan Pemrograman Manajemen Informatika Pertemuan 3 Ganjil 2008/2009

Pada perkuliahan di lokal manajemen informatika, saya bersama Pak Iswandi, M.Kom. menyajikan matakuliah ini rencananya dengan menggunakan 2 buah bahasa pemrograman yakni TURBO BASIC dan TURBO PASCAL. Selain sebagai bahan perbandingan juga dapat dijadikan untuk lebih memantapkan pemanfaatan algoritma dan flowchart yang digunakan.

Pada pertemuan ketiga ini dibahas tentang simbol-simbol flowchart dan cara penerapannya mulai dari kasus yang sederhana (seperti algoritma menelepon di telepon umum), sampai dengan algoritma menghitung luas segitiga, luas persegi panjang, dan volume balok. Semuanya disajikan berikut flowchart dan dilengkapi dengan source code program, dan langkah-langkah awal penggunaan Turbo Basic 7.0, tertarik?, silah download disini, selamat belajar....

Jumat, 10 Oktober 2008

Apa itu Manajemen Informatika?

Setelah kita memilih sebuah program studi, tentu saja kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi seseorang yang sesuai dengan kompetensi program studi yang dimaksud. Sebab kalau tidak, sang mahasiswa akan terjebak dalam sebuah kondisi, dia belajar tetapi setelah tamat kuliah nantinya dia lebih menguasai ilmu yang berada di luar lingkup keilmuannya, ironis sekali.

Banyak mahasiswa Manajemen Informatika yang menganggap bahwa manajemen informatika mempelajari tentang komputer. Padahal tidak!, komputer tidak lebih merupakan sebuah alat yang digunakan oleh masyarakat manajemen informatika untuk mempelajari ilmunya.

Sama dengan seseorang yang belajar mengendarai mobil, mereka tidak belajar tentang cara membuat mobil, tapi menggunakan mobil untuk belajar ilmu mereka yakni "mengemudikan mobil". Materi ini saya sampaikan dalam orientasi program studi manajemen informatika semester ganjil 2008/2009 di ruangan jurusan syariah hari jum'at tanggal 5 September 2008 lalu, bagi yang ingin mendownload materinya silahkan download disini


Selamat belajar....

Materi Kuliah Pemrograman Berorientasi Objek II Pertemuan 3 s.d 5 Ganjil 2008/2009

Pada perkuliahan Pemrograman Berorientasi Objek Pertemuan 1 sampai dengan ke 4 membahas tentang penggunaan perintah SQL. Kemudian pada pertemuan ke 5 membahas tentang pengaplikasian perintah-perintah tersebut menggunakan 2 buah database machine yakni Microsoft SQL Server 2000 dan MySQL

  • Pertemuan 3, membahas tentang ORDER BY, fungsi Aggregat, dan GROUP BY (download)
  • Pertemuan 4, evaluasi tentang perintah-perintah SQL Sebelumnya dan menggunakan klausa HAVING, serta menggunakan perintah SELECT untuk multi tabel (download)
  • Pertemuan 5, membahas tentang penggunaan 2 buah aplikasi database yang banyak digunakan di lapangan SQL Server 2000 dan MySQL (ٍٍdownload)

Selamat belajar...

Selasa, 07 Oktober 2008

Materi Kuliah Pascal Tadris Matematika Semester Ganjil 2008/2009 Pertemuan 4: Flowchart dan Kondisi

Dalam membuat sebuah program, seorang programmer harus mengkonsep dulu pemikiran apa-apa yang akan dilakukan dan dihasilkan oleh program, input apa yang diberikan dan lain sebagainya. Konsep ini dikembangkan di kepala programmer saja. Tentu saja untuk menyampaikannya kepada orang lain memerlukan sarana. Sarana yang digunakan untuk memetakan pikiran sang programmer adalah dalam bentuk sebuah Bagan Alir atau Flowchart.

Perkuliahan pertemuan ke 4 ini membahas tentang simbol-simbol dari flowchart, dan bagaimana menerapkannya terhadap kasus mencari Luas, Volume dan lain sebagainya, akan ada berbagai kasus untuk membuat program mencari luas segitiga, mencari luas persegi panjang, sampai dengan mencari volume balok.

Masing-masing simbol akan bisa diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang digunakan oleh programmer. Dalam hal ini bahasa pemrograman Pascal, akan ditampilkan salah satu contoh bagaimana menerapkan flowchart tersebut dalam bahasa pemrograman pascal.

Dalam pertemuan ini juga akan dibahas lebih mendetail mengenai salah satu simbol dalam flowchart, yakni decision. Bagaimana menentukan aksi setelah memilih 2 kondisi yang benar dan salah. Selamat Belajar...

(Download .ppt Pertemuan 4)

Kamis, 02 Oktober 2008

Materi Kuliah Paket Program Aplikasi Semester Ganjil 2007/2008

Kuliah Paket Program Aplikasi merupakan matakuliah yang membahas tentang pemanfaatan aplikasi-aplikasi perkantoran seperti Word, Excel dan Powerpoint, serta pengenalan internet kepada mahasiswa. Berikut ini merupakan materi kuliah yang diberikan dalam format power point (.ppt)


Silahkan di download, selamat belajar...

Materi Kuliah Algoritma dan Pemrograman Pascal Tadris Matematika Semester Ganjil 2008/2009 Pertemuan 3

http://bloggin-ads.com/wp-content/uploads/2008/04/friendly-header.jpgProgram aplikasi yang dirancang dalam bentuk apapun, akan digunakan oleh bermacam ragam pengguna. Ada yang telah berpengalaman menggunakan komputer, namun tidak tertutup kemungkinan pengguna adalah orang sangat awam dalam menggunakan komputer. Dengan asumsi tersebut, program yang dirancang haruslah user friendly, artinya dengan hanya melihat program si pengguna sudah tahu maksud aplikasi yang akan dijalankan dan cara menjalankannya.

Berikut ini merupakan materi kuliah untuk Algoritma dan Pemrograman Pascal Program Studi tadris matematika STAIN Batusangkar semester ganjil tahun akademik 2008/2009 (Dalam format powerpoint .ppt) tentang membuat program yang user friendly:


silahkan di download, selamat belajar...!

Jumat, 19 September 2008

Materi Kuliah Pemrograman Berorientasi Objek II Semester Genap Tahun Akademik 2007 / 2008

bp0.blogger.comKuliah ini dilaksanakan untuk melanjutkan kuliah OOP II, adapun materi perkuliahan ini adalah koneksi visual basic dengan SQL Server 2000, dengan menggunakan ADO (ActiveX Data Object), ADODB, ADODC, dan perintah-perintah SQL, yang berisi perintah Data Definition Language, Data Manipulation Language, dan Data Control Language

Perkuliahan ini diberikan contoh kasus pada sistem informasi akademik, mulai dari entri matakuliah, entri mahasiswa, pengisian KRS dan pencetakan KRS dengan Seagate Crystal Report 7. Program dibahas dengan menggunakan Visual Basic 6.0, materi kuliah berupa microsoft powerpoint.

Kamis, 18 September 2008

Materi Kuliah Pemrograman Berorientasi Objek I Semester Genap 2007/2008

http://www.master.web.id/mwmag/issue/01/content/tutorial-actionscript-1/image02.jpgBerikut ini merupakan materi perkuliahan berorientasi objek pada program D.III. Manajemen informatika Semester Genap tahun akademik 2007/2008. Matakuliah ini membahas tentang bagaimana membuat sebuah program persediaan barang sederhana dengan menggunakan microsoft visual basic 6.0, dengan software pembuat laporan seagate crystal report 7.0. dan menggunakan microsoft access 97 (dengan menggunakan antar muka visual data manager yang tersedia pada visual basic.

Mana Metodologi Penelitian Informatika yang Benar?

http://www.statcom.com/images/CathLab-Clinical.gifSewaktu saya membuat skripsi dulu, metodologi penelitian lebih banyak mengacu kepada buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi oleh Jogiyanto H.M. dengan mengikuti alur yang rasanya juga diikuti oleh teman-teman seangkatan dan sebelum saya. Dengan urut-urutan pembuatan Alirans Sistem Informasi dari sistem yang lama, Aliran Sistem Informasi yang baru, yang kemudian diterjemahkan kedalam bentuk context diagram, dijabarkan dalam Data Flow Diagram.

Selanjutnya dilakukan normalisasi data sehingga menghasilkan bentuk database normal ke 3 (3NF). Sehingga menghasilkan Entity Relationship Diagram (ERD) Langkah selanjutnya adalah membuat disain output, input dan disain database, dan barulah programnya dibuat.

Walaupun mungkin ada perbedaan beberapa langkah, namun secara umum langkah-langkah tersebut dilakukan oleh setiap mahasiswa yang membuat skripsi.

Saya mulai mengikuti pelatihan-pelatihan penelitian, tingkat dasar dan tingkat lanjut yang diadakan oleh P3M Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar. Ternyata dari sejumlah penelitian yang dilakukan atau dicontohkan oleh pemateri, hanya ada 2 bentuk penelitian, yakni penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan besar bagi saya untuk setiap sesi pelatihan, dan alhamdulillah, tidak dijawab dengan memuaskan oleh masing-masing pemateri. Ada yang menyampaikan bahwa penelitian informatika (pengembangan sistem informasi, dll) termasuk pada penelitian experimen. Namun tetap dengan penjelasan yang kurang memuaskan, so.. pencarian dimulai..

Setelah diskusi dengan salah seorang mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Padang (UNP) yang sedang menyelesaikan thesis. Beliau membuat sebuah produk (sebuah buku kerja, semacam Lembar Kerja Siswa / LKS) yang dibuat berdasarkan pendapat konstruktivisme untuk matakuliah tertentu.

Produk ini dirancang sesuai dengan prinsip2 konstruktivisme, kemudian diserahkan kepada validator (ahli matakuliah yang bersangkutan) untuk memperbaiki hasil rancangan yang telah dibuat. Kemudian rancangan diperbaiki lagi agar sesuai dengan pendapat validator. Sementara itu peneliti mengukur tingkat kebergunaan dari rancangan yang dia buat.

Hasil validasi ini kemudian dibuat laporan perubahannya, beserta dengan laporan dari pengukuran tingkat kebergunaan rancangan, Penelitian ini disebut dengan PENELITIAN PENGEMBANGAN. Saya sempat terpukau dengan konsep ini, seharusnya inikah yang harus dilakukan oleh seorang informatika?.

Saya kembali mencari solusi di gramedia, harusnya pasti ada yang membahas masalah ini, waww... pucuk dicinta ulam pun tiba. Saya melihat sebuah buku dari Jogiyanto HM, tentang METODOLOGI PENELITIAN INFORMATIKA. Segera dong dibeli, ini kan dedengkot Sistem Informasi.

Tetapi isinya sungguh diluar dugaan saya, ternyata disana Jogiyanto menjelaskan bahwa penelitian sistem informasi adalah merupakan bagian dari penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Dalam buku tersebut bahkan tidak menyinggung tentang alat bantu perancangan sistem seperti ASI, Context Diagram, atau Data Flow Diagram. Tetapi saya melihat contoh-contoh yang ditampilkan merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, sooo... makin pushiiingg..., pencarian tetap harus dilanjutkan.

Informasi terbaru saya dapatkan dari http://romisatriawahono.net yang menjelaskan dengan explisit bahwa MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI BUKAN TERMASUK PENELITIAN!, waw... seandainya saja ini benar, saya melihat skripsi mahasiswa diberbagai perguruan tinggi seperti UPI, AMIK, STMIK di Sumatera Barat 70% nya adalah mengembangkan / merancang sistem informasi. Jadi, kalau begitu, kerja kita sejak tahun 1990-an semuanya salah?, sebab ini diaminkan oleh seorang Romi Satria Wahono dan Jogiyanto HM.

Dalam bukunya Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek, Adi Nugroho menyampaikan bahwa sistem yang kita gunakan selama ini merupakan sebuah Analisa dan Perancangan dengan METODOLOGI TERSTRUKTUR, dan yang digunakan sekarang adalah METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK, dan saya melihat perancangan / pengembangan sistem informasi juga merupakan bagian dari penelitian, jadi mana yang benar?, kayaknya perlu ada kesepakatan secara nasional mengenai metodologi penelitian informatika, agar tidak terjadi kesalahan berjamaah yang terus berlanjut dari D3, S1, atau mungkin malah pasca sarjana, wallahu alam...., sooo.... selamat belajarr....

Rabu, 17 September 2008

Materi Kuliah Algoritma dan Pemrograman Pascal Tadris Matematika Semester Ganjil 2008/2009

Berikut ini merupakan materi kuliah untuk Algoritma dan Pemrograman Pascal Program Studi tadris matematika STAIN Batusangkar semester ganjil tahun akademik 2008/2009 (Dalam format powerpoint .ppt) :


silahkan di download, selamat belajar...!

Kamis, 28 Agustus 2008

Aliran Sistem Informasi (ASI) Sistem Informasi Penjualan 2

Melanjutkan postingan yang kemaren, tentang Sistem Informasi Penjualan, berikut ini ada satu lagi contoh penggunaan Aliran Sistem Informasi (ASI) untuk Sistem Informasi Penjualan, mungkin bisa dibandingkan dengan yang sebelumnya atau kenyataan yang sebenarnya berlaku diperusahaan / tempat magang kita. Artikel ini digunakan sebagai pembanding atau pembangkit ide bagi anda yang ingin membuat tugas akhir atau skripsi yang mengetengahkan masalah sistem informasi penjualan. Silahkan jika ada tambahan dari pembaca berupa saran dan komentar..

Mengingat kemajuan ilmu dan tekhnologi semakin meningkat dan berkembang seiring dengan perkembangn ilmu pengetahuan, perubahan pun terjadi dalam sistem kerja. Hasil yang baik diperoleh melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik. Untuk itu perlu dibuat rancangan sistem yang baru, yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang lama. Dimana sistem yang baru ini akan memperbaiki kelemahan dari sistem yang lama. Pada bagian perumusan masalah telah dijelaskan bahwa, sistem yang sedang berjalan saat ini belum mampu untuk memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan informasi yang semakin meningkat saat ini. Karena pembuatan laporan yang dibutuhkan masih menggunakan paket pemrograman yang bukan berorintasi pada data, sebagai contoh Microsoft Excel. Pada microsoft Exel file-file yang ada tidak bisa direlasikan, padahal laporan yang penjualan disusun dari hasil perelasian file-file yang ada. Artinya software ini hanya mampu menyelesaikan masalah yang bersifat umum.


Efek dari penggunaan cara kerja ini secara langsung berdampak terhadap keefektifitasan kerja sistem. Kelemahan tersebut dapat diidentifikasi dengan melihat bagaimana cara pembuatan laporan dengan mengelompokkan data-data penjualan yang ada secara manual. Pada tahap selanjutnya baru diisikan kedalam tabel sheet pada software mincrosoft Exel. Dari proses ini berakibat pengarsipan yang tidak perlu, dimana lembaran pengelompokkan dalam daftar tabel sama yang diarsip sama dengan yang ada pada file. Analisa sistem seperti ini sangat diperlukan dan akan dijelaskan lebih lanjut dengan memberikan beberapa usulan terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang berhubunagan dengan pengolahan data Penjualan.


Aliran Sistem Informasi Lama


Proses aliran sistem informasi lama ini dimulai dari :


1. Distributor yang menyerahkan nota permintaan barang pada bagian marketing.


2. Bagian merketing kemudian mencek nota yang diterima tersebut dan kemudian diserahkan pada bagian logistik.


3. Bagian logistik melakukan pengecekan persedian dari barang yang diminta dan langsung membuat faktur penjualan dari barang-barang yang dipesan. faktur dibuat rangkap tiga


4. Rangkap satu dan dua diserahkan pada bagian penjualan.


5. Rangkap ketiga disimpan sebagai arsip.


6. Bagian penjualan menyerahkan Faktur kepada distributor beserta barang yang dipesan sebagai bukti transaksi penjualan.


7. Faktur yang tinggal pada bagian penjualan diolah menjadi data penjualan.


8. Bagian marketing kemudian membuat laporan penjualan berdasarkan data penjualan.


9. Laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan pada direktur dan yang kedua disimpan sebagai arsip.


Berikut ini Aliran Sistem Informasi yang berjalan.








































Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru


Aliran Sistem Informasi (ASI) yang baru digunakan untuk menggambarkan aliran sistem informasi setelah dilakukan pengembangan terhadap sistem informasi yang diteliti. Aliran Sistem Informasi ini akan menggambarkan sistem secara global (menyeluruh), artinya seluruh entitas yang terlibat dengan sistem ini ikut digambarkan. Entitas yang terlibat dalam sistem pelaporan Penjualan produk ini adalah :


1. Distributor


2. Bagian Marketing


3. Bagian Logistik


4. Direktur


Kalau dilihat secara garis antara sistem informasi yang lama dan yang baru tidak begitu banyak terjadi perubahan. Perubahan terjadi hanya pada proses penyimpanan dan pengolahan data serta dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan. Karena memang disinilah yang sering terjadi masalah, yaitu keterlambatan dalam penghitungan dan pembuatan laporan.


Proses aliran sistem informasi baru ini dimulai dari :


1. Distributor yang menyerahkan nota permintaan barang pada bagian marketing.


2. Bagian marketing kemudian mencek nota yang diterima tersebut dan kemudian diserahkan pada bagian logistik.


3. Dengan nota permintaan ynag diterima bagian logistik melakukan pengecekan persediaan dari barang yang diminta dan langsung membuat faktur penjualan dari barang-barang yang dipesan.


4. faktur dibuat rangkap tiga, rangkap satu dan dua diserahkan pada bagian marketing. Dan rangkap ketiga disimpan sebagai arsip.


5. Pada bagian marketing faktur yang diterima diserahkan pada distributor beserta barang yang dipesan sebagai bukti transaksi penjualan.


6. Setelah terjadi transaksi penjualan, faktur yang tinggal pada bagian penjualan diolah menjadi data penjualan.


7. Berdasarkan data penjualan yang ada bagian penjualan kemudian membuat laporan penjualan.


8. Laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan pada direktur dan yang kedua disimpan sebagai arsip.


Untuk lebih jelasnya keterangan di atas dapat dilihat pada gambar berikut:








































































Gambar 4.2 : Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru


Rabu, 27 Agustus 2008

Aliran Sistem Informasi (ASI) Sistem Informasi Penjualan

Ini adalah salah satu contoh penggunaan Aliran sistem informasi / ASI untuk menganalisa permasalahan dan mendisain sistem yang baru pada sebuah PT X (nama PT dikarang sendiri), berikut adalah kutipan langsungnya:
Mungkin teman-teman mempunyai pendapat mengenai rancangan ASI ini, silahkan masukkan komentarnya, sehingga bisa kita evaluasi bersama-sama.



Sistem yang diterapkan atau yang sedang berjalan mengenai penjualan barang jadi maupun data konsumen masih menggunakan system manual. Jika dilihat dari segi fungsi penjualan pada PT X, supaya mudah mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari produksi perusahaannya, maka sebaiknya digunakan system informasi secara komputerisasi. Pengolahan data dengan menggunakan system manual ini dapat terjadi kekurangan dan kesalahan, sehingga terjadi kesulitan dalam memperbaiki atau memodifikasi data tersebut, juga akan memakan waktu yang lama untuk melakukan proses data.


Masalah system informasi pada PT X ini dilakukan oleh bagian administrasi, dimana bagian administrasi ini menerima daftar penjualan barang yang telah dicek pelanggan dan mencek kembali daftar penjualan barang tersebut, kemudian diberikan kepada bagian gudang untuk mencari barang permintaan pelanggan. Setelah barang tersebut didapat maka bagian gudang memberikan daftar barang yang dipesan pada pelanggan dan kepada bagian keuangan, oleh bagian keuangan daftar barang yang dipesan tersebut dibuatnya faktur penjualan yang nantinya diberikan kepada bagian administrasi. Kemudian bagian administrasi membuat laporan harian yang dijadikan sebagai arsip dan diberikan kepada pimpinan perusahaan sebagai laporan penjualan apabila dibutuhkannya.


Dengan menggunakan system tersebut di atas, maka perusahaan sering mengalami masalah dalam pembuatan laporan yang khususnya bagian administrasi. Sebab dengan system tesebut data yang diperoleh tidak efisien, karena system yang sedang berjalan masih menggunakan system manual.


Analisa terhadap system yang sedang berjalan bertujuan :


- Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan system lama kurang efisien dalam melakukan pengolahan data penjualan.


- Untuk mengetahui apakah arsip yang disimpan mempunyai tingkat keamanan yang terjamin.



Berdasarkan permasalahan yang ada pada system lama dapat disimpulkan suatu system informasi pengolahan dalam mengadakan pengolahan data penjualan untuk menghasilkan laporan. disebelah adalah Aliran Sistem Informasi yang berjalan




Disain Sistem Baru


Di dalam mempelajari system lama banyak sekali ditemui kelemahan-kelemahan, seperti kurang efisiennya penggunaan waktu. Seandainya terjadi kesalahan yang berulang-ulang berarti kita harus membuat laporan baru. Dengan diterapkannya system baru, maka diharapkan bagi analisis melakukan penganalisaan terhadap kebutuhan informasi yaitu berupa output yang dikehendaki dan selanjutnya menganalisa persyaratan yang diperlukan serta menyiapkan data apa saja yang perlu disimpan dalam file. Setelah kebutuhan informasi dan persyaratan tersebut diterapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan, antara lain :


1. Merancang dan menerapkan file-file yang dibutuhkan yaitu membuat rancangan data-data sesuai dengan jenis datanya.


2. Merancang system secara global.


3. Pembuatan program aplikasi.


Untuk mendesain system baru perlu diketahui beberapa hal yang menunjang terjadinya modifikasi system yang berlaku sekarang. Dalam hal ini penulis memulai dengan menentukan bentuk keluaran, bentuk masukan dan file-file yang dibutuhkan, serta proses yang terjadi selama system berjalan. Diharapkan dengan rancangan system baru ini tugas-tugas yang dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik dan informasi yang dihasilkan dapat diperoleh kapan saja oleh pemakai system.



Berikut ini desain sistem baru:








Minggu, 24 Agustus 2008

Mailing List Sebagai Sumber Belajar


MAILING LIST SEBAGAI SUMBER BELAJAR


Oleh: Edri Yunizal


[*]






Abstract



Aim of the writing how using Mailing list as the source of study. This tools can solve the problems found in study and learning activity, that always depend on time, place and people using for source of study. Stack of file that fullfill the cabinet, complication on sorting the data,and etc. Now, with connectivity of Personal Computer, student can gather information from various source around the world.at any time, any place, and off course any expert or maybe proffessor from anywheree







Kata Kunci: Mailing List, e-Mail, Belajar, Sumber Belajar





A. Pendahuluan


Belajar-mengajar sebagai suatu proses, merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya, dan salah satu komponen tersebut adalah sumber belajar, sebagai sebuah daya yang dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.


Beberapa pendidik mempunyai anggapan yang salah mengenai sumber belajar. Ada yang menganggap sumber belajar itu hanya berupa buku, slide, modul atau bahan-bahan tercetak lainnya. Anggapan tersebut salah karena sumber belajar sangat luas, sehingga bisa dikatakan seluas hidup itu sendiri. Hal ini dinyatakan oleh Edgar Dale, bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar, dan menjadikan sesuatu yang dialami itu dianggap sebagai sumber belajar.



Seiring dengan adanya Konektifitas Personal Computer (PC) melalui jaringan internet telah memungkinkan munculnya sumber belajar-sumber belajar baru yang memanfaatkan data dalam bentuk elektronik. Selain mudah diurutkan dan dicari, data juga tidak membutuhkan media penyimpanan yang besar. Teknologi ini juga memungkinkan untuk mengakses data di mana saja.


Menurut Ono W. Purbo ada 7 aplikasi internet yang bisa diaplikasikan di dunia pendidikan yakni: e-mail, Mailing List , World Wide Web, File Transfer, Fax Server, Video Conference, danInternet Phone. E-mail digunakan untuk fasilitas surat menyurat secara elektronik, mailing list adalah pengembangan e-mail untuk sarana diskusi, world wide web digunakan untuk menampilkan profil, informasi interaktif maupun statis sebuah institusi, atau organisasi, file transfer digunakan untuk kirim-mengirim arsip-arsip elektronik, video conference digunakan untuk melakukan pertemuan secara digital, sedangkan internet-phone digunakan untuk melakukan percakapan telpon dengan memanfaatkan internet.



Mailing list digunakan untuk menggandakan kekuatan e-mail yang memungkinkan seseorang untuk mengirim pesan kepada orang lain yang sama-sama tertarik pada satu kajian masalah. Fasilitas ini menyediakan satu tempat bagi komunitas tertentu untuk saling melontarkan pendapat, berdiskusi melalui elektronic mail atau yang lebih dikenal dengan e-mail. Jika pada diskusi biasa seperti workshop,seminar dan lain-lain sangat bergantung pada kehadiran fisik sang nara sumber, sehingga seringkali peserta dialog tidak berkesempatan untuk berdialog dengan nara sumber. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan media ini, karena nara sumber hanya perlu mendownload isi pesan dari server, mengkonsep jawabannya, dan kemudian mengirimnya kembali, dan ditanggapi kembali oleh seluruh kelompok diskusi.


Dengan kemampuan seperti itu mailing list layak dijadikan sebagai sebuah sumber belajar. Karena keluasan cakupan, up to date nya informasi dan kemudahan melakukannya yang tidak memerlukan waktu khusus.


Untuk itu dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang sejarah mailing list, bagaimana menggunakan mailing list, serta memanfaatkannyasebagai sumber belajar. Selain untuk menambah referensi dunia pendidikan, adalah untuk memperkenalkan salah satu tool terbaik dalam dunia maya yang telah banyak menciptakan praktisi-praktisi TI yang powerfull dan berkembang cepat dalam hitungan menit, tanpa pernah secara fisik memegang buku, mengikuti workshop, apalagi seminar.





B. Konsep Dasar Mailing List




Mailing list ditemukan tidak begitu lama setelah e-mail diciptakan. Hal ini dipicu dengan penemuan bahwa dengan mengkombinasikan sejumlah alamat email dalam satu alamat saja, memudahkan untuk mengirimkan email kepada sekelompok orang dalam jaringan internet. Teknologi yang dimotori oleh ARPANET ini memanfaatkan program e-mail yang pertama yakni SNDMSG. Beberapa program mailing list yang pertama dan terkenal umumnya meliputi beberapa kelompok diskusi yakni: human-nets adalah kelompok diskusi manusia dan hubungannya dengan jaringan; network-hackers yakni kelompok pemrograman internet dan masalah-masalah tentang protokol jaringan; sf-lovers yakni kelompok literatur ilmu pengetahuan; wine-taster yakni kelompok diskusi pencinta anggur.


Diawal 80-an, ARPANET memperkenalkan Google Groups yang sangat popular dalam sejarah mailing list hingga saat sekarang ini. Jim Ellis dan Tom Truscott kemudian terinspirasi untuk mengembangkan Usenet, yang menyediakan daftar yang tidak disediakan ARPANET. Versi lain dari mailing list juga dibuat oleh jaringan BITNET yang memungkinkan ribuan peneliti untuk saling tukar menukar informasi antar organisasi diseluruh dunia. BITNET juga menyalinkan kebanyakan dari mailing list mereka ke Usenet. Saat ini, setidaknya ada 3 software aplikasi yang digunakan untuk menjalankan kebanyakan mailing list, yakni: Listserv History, Majordromo History, dan Listproc History.


Untuk masa sekarang ini mailing list sudah merupakan sarana yang bukan begitu aneh lagi dikalangan pendidikan. Di ITB, dikomandoi oleh "profesor internet"-nya Onno W. Purbo, sudah memiliki lebih kurang 100 lebih mailing list.


Menurut E.Krol (1989) mailing list adalah suatu cara bagi para pengguna untuk tetap up to date dalam berita-berita terkini di jaringan internet melalui pengiriman surat elektronik ke sebuah mail reflector. Mail reflector adalah sebuah kotak surat elektronik khusus yang ketika menerima e-Mail akan langsung mengirim daftar email yang lain.


Seorang pengguna cukup mengirimkan e-mail ke satu alamat e-Mail, kemudian e-mail tersebut disebarluaskan kepada seluruh anggota yang berlangganan mailing list tersebut. Jika seseorang menghadapi masalah dengan peralatan komputernya, sedangkan dia adalah seorang anggota mailing list tempat berkumpulnya para teknisi dan ahli komputer. Maka dengan mengirimkan masalahnya ke e-mail mailing list, dapat diharapkan satu, atau dua ahli dalam komunitas tersebut mengetahui jawabannya dan membalas e-mail si pengguna tersebut. Selain membantu si pengguna, hal ini juga akan menambah wawasan para anggota mailing list yang lain. Inilah asal muasal munculnya berbagai macam kelompok diskusi tentang masalah-masalah tertentu. Bukan sekedar kelompok diskusi biasa, karena hal ini berlangsung tanpa henti, 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.





Menggunakan Mailing List




1. Mencari Mailing List Yang Sesuai


Hal pertama yang harus dilakukan untuk bergabung dalam komunitas milis (mailing list) adalah mencari mailing list yang sesuai dengan keinginan si pengguna. Ini bisa dilakukan dengan mencari melalui server-server mailing list yang menyediakan layanan ini seperti Yahoo groups, Google groups, sampai server buatan anak negeri seperti itb.ac.id. Di masing-masing server terdapat topik-topik yang dibutuhkan. Bahkan beberapa diantaranya menyediakan daftar indeks yang digunakan untuk membantu pengguna untuk mencari berbagai topik dari diskusi-diskusi, penelitian-penelitian, investigasi-investigasi, dan hiburan-hiburan yang telah ada sebelumnya, adanya kotak pencarian memungkinkan pengguna untuk mencari daftar kata-kata kunci yang menarik. Beberapa website yang menggunakan index adalah: Catalist, Mailbase.ac.uk, Yahoo groups.


Meskipun ada beberapa mailing list yang tidak digunakan untuk public, namun hanya digunakan untuk kalangan tertentu saja (private). Seperti kelompokalumni, kalangan seprofesi, dan lain sebagainya. Namun banyak juga mailing list dipublikasikan dengan jumlah pengguna yang tentu saja lebih tinggi. Untuk jenis ini, pengguna dapat melihat lalu lintas berita yang keluar masuk, dan melihat arsip surat-surat yang telah terlebih dahulu dikirim melalui antarmuka yang disediakan oleh masing-masing server.



2. Berlangganan


Setelah menemukan mailing list yang sesuai, langkah berikutnya adalah berlangganan, atau yang lebih dikenal dengan istilah subscribe. Pada proses ini pengguna akan mendaftar sebagai anggota mailing list, tanpa syarat apapun kecuali memberikan alamat e-mail. Setelah terdaftar pengguna akan mendapatkan akses untuk mengirim (posting) sebuah berita, penelitian, pertanyaan, jawaban, iklan, dan lain sebagainya ke dalam komunitas maya ini. Dan secara periodik juga menerima e-mail-e-mail terbaru dari anggota yang lain.


E. Krol (1989) mengatakan bahwa format umum untuk berlangganan ke sebuah mailing list adalah dengan mengirimkan e-mail ke alamat mail reflector-nya dengan menambahkan string -subscribe. Misalnya, jika pengguna ingin masuk kedalam bagian mailing list dari Yahoogroups yang di reflekasikan oleh indo-oracle@yahoogroups.com, maka pengguna harus mengirimkan sebuah email kosong dengan alamat indo-oracle-subscribe@yahoogroups.com. Selain dengan cara ini, untuk beberapa mailing list juga telah menyediakan fasilitas untuk berlangganan dengan cara mengklik tombol "Join This Mailing List", yang tersedia dalam interface servernya, Yahoo group merupakan salah satu server yang menyediakan fasilitas ini.


Setelah proses tersebut, pengguna akan menerima sebuah pesan perkenalan dari reflektor e-mail tersebut, yang berupa ungkapan perkenalan, tata cara menggunakan list, cara berhenti berlangganan, dan aturan-aturan kode etik yang harus dipatuhi oleh peserta milis tersebut, email ini harus disimpan oleh si pengguna untuk keperluan lebih lanjut. Untuk alasan keamanan, beberapa mailing list mengharuskan pengguna untuk membrowsing ke alamat tertentu yang tertera pada pesan perkenalan ini. Beberapa mailing list akan mengirimkan email yang menyatakan bahwa permohonan berlangganan pengguna telah dikirimkan ke moderator, yang akan mengecek dan menyetujui pendaftaran pengguna secara pribadi.


Setelah pendaftaran selesai, maka secara kontinyu, mail reflector akan mengirimkan pesan-pesan yang ada di mailing list yang ada dimulai dari saat si pengguna terdaftar kedalam mailing list tersebut. E-mail yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan subscribe akan dijadikan alamat tujuan dari mail reflector.



3. Mengirim dan Menerima email melalui mailing list


Bagi yang telah biasa menggunakan email, menerima email melalui miling list bukanlah hal yang baru. Tidak ada pengaturan yang harus dimodifikasi agar email tersebut dapat menerima surat-surat dari mailing list. E-mail yang diterima tidak jauh berbeda dengan yang biasa, hanya saja subject (judul) yang diterima, biasanya dengan format: "[nama_mailing_list]subject_email". Jadi jika diumpamakan, email dikirimkan dari indo-oracle@yahoogroups.com dengan subject "setting oracle 8i", biasanya pada isian subject email akan diterima berupa"[indo-oracle] setting oracle 8i". Namun hal ini bergantung sepenuhnya pada pengaturan oleh moderator atau pengelola milis tersebut.


Untuk membalas (reply) email yang diterima, juga dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas reply seperti penggunaan email. Hanya saja, setiapkali pengguna membalas email, alamat yang dituju bukanlah kepada si pengirim email sebenarnya, namun langsung diarahkan pada alamat reflektor email dari mailing list, sehingga jawaban tersebut juga dapat dibaca oleh anggota yang lain, pada tahap pendaftaran biasanya pengguna dibebaskan memilih apakah alamat e-mailnya dirahasiakan atau tidak.



4. Pengiriman Intisari


Umumnya metode penerimaan email untuk mailing list adalah menyalin setiap email yang terkirim dalam daftar mail dalam kondisi real time, hanya dalam hitungan menit ketika email tersebut diterima oleh server mailing list tersebut. Namun kadangkala pengguna mailing list, tidak suka menerima email yang banyak didalam inboxnya, ada yang lebih suka untuk menerima sejumlah email yang telah terfilter sesuai dengan kriteria tertentu terkumpul dalam satu email saja. Fasilitas ini dinamakan dengan digest. Digest sangat bermanfaat untuk mengurangi lalu lintas email danlebih memudahkan dalam memanajemen email yang masuk.


Yang harus diingat ketika membalas (reply) email yang masuk dalam moduis ini, sebaiknya hal-halyang tidak berkaitan dihapus terlebih dahulu, sebab jika tidak, dalam email balasan akan menambahkan seluruh isi email yang telah termaktub kedalam file digest tersebut.



5. Berhenti Berlangganan


Salah satu alasan pengguna harus menyimpan email notifikasi yang diterima dari email reflektor adalah karena email tersebut mengandung informasi penting mengenai cara untuk berhenti berlangganan dari mailing list tersebut. Prosedur untuk berhenti berlangganan, mempunyai versi yang berbeda-beda tergantung pengaturan software yang digunakan Listserv, Majordromo, atau Listproc.





C. Pembahasan


Dengan penempatannya sebagai sumber belajar, tentu saja mailing list harus memenuhi kriteria umum dari sumber belajar itu sendiri. Adapun kriteria umum itu adalah ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, bersifat fleksibel dan komponen-komponennya sesuai dengan tujuan. Berikut rincian kriteria-kriteria tersebut:


a. Ekonomis


Setiap mendengar kata internet, pikiran akan langsung terbebani dengan uang yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan dari warnet tempat menggunakan internet. Apalagi harap dimaklumi, tarif dari provider internet kita masih tergolong tinggi untuk saku anak sekolah yang potensial dalam penggunaan internet. Namun hal ini sebenarnya dapat disiasati dengan menggunakan trik-trik tertentu:


i. Memanfaatkan email client


Dengan mengggunakan software email client seperti microsoft outlook, outlook express, dan lain sebagainya. Sebenarnya yang perlu dikurangi dalam mensiasati biaya internet adalah dengan mengurangi lama akses ke internet. Hal ini dapat dilakukan tanpa perlu mengakses internet sampai 2-5 jam, namun bisa dilakukan dengan hitungan menit. Dengan menggunakan program e-mail client, pengguna dapat mendownload seluruh email yang masuk kedalam inbox mereka tanpa perlu terbebani, pindah-pindah halaman website email yang kadangkala membutuhkan waktu yang lama untuk membuka satu email saja, untuk kemudian menyimpannya ke dalam program pengolah kata seperti microsoft word.


Setelah semua pesan selesai di download, kemudian pengguna dapat membaca, membalas dan mempelajari surat-surat yang masuk ke dalam inbox mereka secara offline atau tidak terhubung ke internet, membuat balasan secara offline, dan kemudian membawanya kembali ke warnet, atau menyambungkan modemnya sendir dirumah, bagi yang mempunyai sambungan dial-up dirumahnya. Kemudian menggunakan program e-mail client tersebut untuk mengirim kembali data-data yang sudah dimodifikasinya sembari mendownload kembali informasi terbaru dari mailing list. Begitu seterusnya, dengan cara ini, jumlah jam akses ke internet dapat dikurangi.


ii. Pilih provider yang tepat


Bagi pengguna koneksi dial up, kadang kala jumlah jam yang digunakan dirasakan sangat mengganggu dalam proses mengecek e-mail. Namun, ada beberapa provider yang pembiayaannya tidak tergantung pada lama si pengguna menggunakan internet, namun lebih pada jumlah kilo byte yang di upload atau di download si pengguna. Untuk itu penulis menyarankan memilih provider yang kedua ini, seperti Flexi, Star-One, dan sebagainya. Dengan menggunakan provider ini, dan sedikit pengubahan setting di internet explorer (bagi pengguna windows), akan meminimalkan kilo byte yang didownload. Sehingga waktu yang digunakan lebih lama, namun biaya yang digunakan tetap minimal.


Jadi jika disiasati, tenyata internet khususnya untuk mailing list memang bisa dimanfaatkan dengan biaya yang minimal walaupun di Indonesia yang notabene mempunyai biaya internet yang tinggi


b. Praktis dan Sederhana


Secara keseluruhan, memang dalam penggunaannya, seorang yang ingin menggunakan mailing list haruslah menguasai tentang dasar-dasar menggunakan aplikasi komputer windows. Namun, hal ini memang sudah menjadi tuntutan masa. Para pemegang status quo yang emoh dengan pemanfaatan teknologi sejenis, lambat laun akan mulai tergeser oleh keefektifan, kecanggihan, keefisienan orang yang dibekali dengan teknologi ini.


Melalui jendela web, mailing list dapat dilihat laksana pengumuman, yang terus di update setiap menitnya, dan dapat dikomentari sesuai dengan minat dan keinginan penggunanya, tentu saja dengan harus memperhatikan etika komunitas tersebut.


c. Mudah Diperoleh


Dengan menjamurnya warnet sekarang di kota-kota, internet bukan lagi merupakan barang sulit untuk diperoleh. Namun sekarang sudah menjadi konsumsi bagi anak-anak SMU dan SLTP untuk memperluas pergaulan mereka.


Bahkan sekarang internet sudah bisa diakses melalui perangkat mobile phone, dengan ini, rasanya mailing list bukan sesuatu yang sulit untuk diperoleh.


d. Bersifat flexibel


Data-data mailing list yang berbentuk elektronik bisa disimpan dengan media penyimpanan seperti disket, flashdisk, hardisk, CD-Room. Data-data ini juga dapat dicetak dengan media printer. Mailing list juga tidak bergantung pada kondisi geografis dan fisik si pengguna, sehingga untuk kategori ini mailing list tergolong fleksibel


e. Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan


Dengan adanya data yang bersifat elektronis, fleksibel dan tidak terlalu memakan tempat, membuat komponen-komponennya dirasa sangat mendukung untuk menjadi sumber belajar.




Dengan terpenuhinya kriteria umum tersebut mailing list layak dijadikan sebagai sebuah ajang diskusi, yang menuntut adanya jawaban, umpan balik dan adaptasi, maka mailing list dapat diklasifikasikan sebagai sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan suatu pengajaran. Dengan mendayagunakan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih telliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama sebagaimana pengertian diskusi menurut Nana Sudjana.


Dengan mendaftar ke server diskusi (baca:mailing list), pembelajar dapat menelaah masalah-masalah yang terkait dan pemecahannya yang dikemukakan oleh pembelajar lain. Masalah ini kemudian dicarikan solusinya oleh pembelajar yang lain, bahkan tidak jarang oleh pengelola sendiri. Jika para ahli-ahli bisa dihadirkan dalam komunitas milis, maka pembelajar akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.


Pembelajar juga dapat mengajukan masalahnya sendiri untuk komunitas. Siklus ini berlanjut, yang membuat pengetahuan yang biasanya membutuhkan yang lama, dapat diulas secara lugas, cepat dan berkesinambungan. Benar-benar ajang yang tepat untuk tanya jawab, sebab jawaban yang diinginkan kadangkala mempunyai jalan keluar yang berbeda-beda jika menggunakan sekian banyak perspektif. Moderator harus jeli dalam mengatur lalu lintas mailing list agar tidak keluar dari jalurnya. Sebab mailing list bisa saja menjadi ajang olok-olok yang bisa memicu kekisruhan, dan permasalahan yang mengambang.


Siswa sebaiknya didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di mailing list, selain untuk mengasah pengetahuannya juga untuk sharing pengetahuannya(Onno W. Purbo, 2005). Dengan dikembangkannya sebuah media dialog yang interaktif, oleh sekelompok komunitas ilmu tertentu untuk membahas masalah kekinian. Dengan mailing list hal ini dapat dilakukan tanpa harus terikat dengan jarak, kondisi fisik dan waktu. Tidak dapat dibayangkan ilmu yang akan terserap oleh seorang mahasiswa, jika dia turut berperan aktif dalam sebuah mailing list. Dalam satu hari saja, minimal dia mendapatkan 5 email yang berkaitan dengan subjek mailing list yang digunakannya.





D. Kesimpulan


Proses belajar pada zaman sekarang ini, adalah proses yang sangat menyenangkan. Karena pelajar bisa memanfaatkan teknologi untuk menjelajah ke berbagai tempat di dunia dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Dari sumber belajar dalam bentuk fisik selama ini, baik itu dengan mencari literatur buku, sumber belajar dari guru/ dosen, sampai ke dialog, seminar dan sebagainya, pendekatan yang dilakukan cenderung boros waktu dan kemungkinan untuk terikat secara fisik. Tugas-tugas yang diarsipkan pun tertumpuk dilemari, sejumlah kekayaan intelektual yang tersimpan percuma.


Dengan memanfaatkan ajang diskusi elektronik berupa mailing list, tugas-tugas bisa dimodifikasi langsung oleh moderator. Dan dikembalikan kepada si pengirim untuk dapat memahaminya dengan lebih baik. Arsip pun tersimpan secara digital, dan bisa dipublikasikan secara luas dengan biaya yang minimal, untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan memotivasi untuk berbuat yang terbaik karena karya yang dibuat langsung dipertontonkan pada khalayak ramai. Pelajar juga dimungkinkan untuk berinteraksi dengan ahli-ahli dan profesor dari berbagai belahan dunia.


Tidak dapat dipungkiri, kekurangan SDA untuk pemanfaatan teknologi informasi, merupakan salah satu kendala utama dalam pemanfaatan mailing list ini sebagai sebuah sumber belajar. Namun hasil dari matapelajaran Teknologi Informasi dan Komputer yang telah diberlakukan dalam Kurikulum pendidikan sekarang, layaknya dapat dijadikan dasar untuk pengembangan sumber belajar ini.





DAFTAR REFERENSI


Adripen. Cooperative Learning: Paradigma Pembelajaran di Era Post-Modernim, Ta'dib, 2004


Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002


Herawati, Susi. Konstruktivisme dan Implikasinya Dalam Pembelajaran,. Ta'dib,2005


Indrajit, Richardus Eko, Alexander Rusli dan Marta Adi Darma, Pemanfaatan Search Engine Sebagai Sarana Penunjang Proses Pembelajaran, Yogyakarta:Andi Offset, 2006


Sadiman, Arief S. dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003


Stewart, William, Mailing List, www.ccl.net, 1996


Sudjana, Nana. CBSA Dalam Proses belajar Mengajar. Bandung:Sinar Aru Algensindo,1996


Sudjana, Nana dan Ahmad Rifai. Teknologi Pengajaran. Bandung:Sinar Aru Algesindo,2003


W. Purbo, Onno. Teknik Akses e-mail Internet Murah untuk Sekolah. Yogjakarta: Andi Offset,2005,I


W. Purbo, Onno. Teknologi Informasi dan Internet: Wahana Berpacu di Era Mendatang. Bandung: ITB












[*]Penulis adalah dosen pada STAIN Batusangkar