Sewaktu saya membuat skripsi dulu, metodologi penelitian lebih banyak mengacu kepada buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi oleh Jogiyanto H.M. dengan mengikuti alur yang rasanya juga diikuti oleh teman-teman seangkatan dan sebelum saya. Dengan urut-urutan pembuatan Alirans Sistem Informasi dari sistem yang lama, Aliran Sistem Informasi yang baru, yang kemudian diterjemahkan kedalam bentuk context diagram, dijabarkan dalam Data Flow Diagram.
Selanjutnya dilakukan normalisasi data sehingga menghasilkan bentuk database normal ke 3 (3NF). Sehingga menghasilkan Entity Relationship Diagram (ERD) Langkah selanjutnya adalah membuat disain output, input dan disain database, dan barulah programnya dibuat.
Walaupun mungkin ada perbedaan beberapa langkah, namun secara umum langkah-langkah tersebut dilakukan oleh setiap mahasiswa yang membuat skripsi.
Saya mulai mengikuti pelatihan-pelatihan penelitian, tingkat dasar dan tingkat lanjut yang diadakan oleh P3M Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar. Ternyata dari sejumlah penelitian yang dilakukan atau dicontohkan oleh pemateri, hanya ada 2 bentuk penelitian, yakni penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan besar bagi saya untuk setiap sesi pelatihan, dan alhamdulillah, tidak dijawab dengan memuaskan oleh masing-masing pemateri. Ada yang menyampaikan bahwa penelitian informatika (pengembangan sistem informasi, dll) termasuk pada penelitian experimen. Namun tetap dengan penjelasan yang kurang memuaskan, so.. pencarian dimulai..
Setelah diskusi dengan salah seorang mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Padang (UNP) yang sedang menyelesaikan thesis. Beliau membuat sebuah produk (sebuah buku kerja, semacam Lembar Kerja Siswa / LKS) yang dibuat berdasarkan pendapat konstruktivisme untuk matakuliah tertentu.
Produk ini dirancang sesuai dengan prinsip2 konstruktivisme, kemudian diserahkan kepada validator (ahli matakuliah yang bersangkutan) untuk memperbaiki hasil rancangan yang telah dibuat. Kemudian rancangan diperbaiki lagi agar sesuai dengan pendapat validator. Sementara itu peneliti mengukur tingkat kebergunaan dari rancangan yang dia buat.
Hasil validasi ini kemudian dibuat laporan perubahannya, beserta dengan laporan dari pengukuran tingkat kebergunaan rancangan, Penelitian ini disebut dengan PENELITIAN PENGEMBANGAN. Saya sempat terpukau dengan konsep ini, seharusnya inikah yang harus dilakukan oleh seorang informatika?.
Saya kembali mencari solusi di gramedia, harusnya pasti ada yang membahas masalah ini, waww... pucuk dicinta ulam pun tiba. Saya melihat sebuah buku dari Jogiyanto HM, tentang METODOLOGI PENELITIAN INFORMATIKA. Segera dong dibeli, ini kan dedengkot Sistem Informasi.
Tetapi isinya sungguh diluar dugaan saya, ternyata disana Jogiyanto menjelaskan bahwa penelitian sistem informasi adalah merupakan bagian dari penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Dalam buku tersebut bahkan tidak menyinggung tentang alat bantu perancangan sistem seperti ASI, Context Diagram, atau Data Flow Diagram. Tetapi saya melihat contoh-contoh yang ditampilkan merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, sooo... makin pushiiingg..., pencarian tetap harus dilanjutkan.
Informasi terbaru saya dapatkan dari
http://romisatriawahono.net yang menjelaskan dengan explisit bahwa MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI BUKAN TERMASUK PENELITIAN!, waw... seandainya saja ini benar, saya melihat skripsi mahasiswa diberbagai perguruan tinggi seperti UPI, AMIK, STMIK di Sumatera Barat 70% nya adalah mengembangkan / merancang sistem informasi. Jadi, kalau begitu, kerja kita sejak tahun 1990-an semuanya salah?, sebab ini diaminkan oleh seorang Romi Satria Wahono dan Jogiyanto HM.
Dalam bukunya Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek, Adi Nugroho menyampaikan bahwa sistem yang kita gunakan selama ini merupakan sebuah Analisa dan Perancangan dengan METODOLOGI TERSTRUKTUR, dan yang digunakan sekarang adalah METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK, dan saya melihat perancangan / pengembangan sistem informasi juga merupakan bagian dari penelitian, jadi mana yang benar?, kayaknya perlu ada kesepakatan secara nasional mengenai metodologi penelitian informatika, agar tidak terjadi kesalahan berjamaah yang terus berlanjut dari D3, S1, atau mungkin malah pasca sarjana, wallahu alam...., sooo.... selamat belajarr....